SELAMAT DATANG DI BLOG ICU ICCU RSUD KEBUMEN. TERIMA KASIH

Senin, 07 Februari 2011

PEMBERIAN STREPTASE

PEMBERIAN STREPTASE


Manifestasi klinik penderita SKA dapat berupa : Angina Pektoris tidak Stabil (APTS), Infark Miokard tanpa gelombang Q (Non Q MI) dan Infark Miokard Gelombang Q (Q MI). Presentasi EKG meliputi : elevasi segment ST infark, depresi segmen ST dan gelombang T atau EKG normal. Penderita dengan elevasi segmen ST sebagian besar akan menjadi Q MI. Penderita dengan depresi segment SST akan berkembang menjadi APTS dan Non QMI atau Non ST Elevasi Infark Miokard (NSTEMI).
Tujuan obyektif pengobatan  SKA adalah menstabilkan plak. Pada IMA elevasi gelombang ST, obyektif pengobatan dalam menit sampai jam-jam pertama adalah membukaa arteri sehingga terjaadi reperfusi. Pada pasien APTS dan IMA non elevasi segmen ST, sasaran pengobatan adalah menstabilkan atau mem”pasif”kan lesi trombolitik yang aktif dalam periode beberapa jam sampai beberapa hari. Kemudian setelah dalam periode beberapa bulan sampai beberapa tahun, sasarannya adalah menyembuhkan lesi dengan menghindari faktor resiko dan pengobatan hiperkolesterolemia, hipertensi dan diabetes serta berhenti merokok, sebagai usaha mengurangi terjadinya rupture plak koroner.
Infark Miokard Akut (IMA), adalah nekrosis miokard akibat aliran darah ke otot jantung terganggu.
Segera setelah terjadi IMA, daerah miokard setempat akan memperlihatkan penonjolan sistolik (Diskenesia) dengan akibat penurunan ejection fraction, isi sekuncup (SV) dan peningkatan volume akhir sistolik dan diastolic ventrikel kiri.
Keluhan yang khas ialah nyeri dada retrosternal, seperti diremas-remas, ditekan, ditusuk, panas, atau ditindih benda berat. Nyeri dapat menjalar ke lengan (umumnya) kiri, bahu, leher, rahang bahkan ke punggung dan epigastrium. Takikardi, kulit yang pucat, dingin, dan hipotensi ditemukan pada kasus yang relatif lebih berat.
Pada IMA dengan gelombang Q mula-mula terjadi elevasi segmen ST yang konveks pada hantaran yang mencerminkan daerah IMA.
Pada IMA non Q tidak ada gelombang Q patologis, hanya dijumpai depresi segmen ST dan inversi simetrik gelombang T.
Peningkatan kadar enzym atau isoenzym merupakan indikator spesifik IMA. Paa IMA, enzym-enzym intrasel ini dikeluarkan ke dalam aliran darah. Kadar  total enzym-enzym ini mencerminkan luas IMA.
Pengobatan dengan obat trombolitik sebagai salah satu usaha reperfusi (Streptase, rt-PA, APSAC) harus sudah dimulai dalam waktu 30 menit sejak pasien mulai diperiksa. Pengobatan trombolitik memberi hasil yang baik bila diberikan dalam jangka waktu 6 jam pertama setelah serangan. Streptase bisa diberikan intrakoroner, tetapi yang lebih luas pemakaiannya adalah intravena.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar